Kegiatan Visiting Lecturer Ke 4 kalinya dilaksanakan oleh Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Universitas Islam Negeri Sulthan Syarif Kasim Riau yang bekerjasama dengan Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Universitas Islam Negeri Sulthan Thoha Saifuddin Jambi. Kegiatan ini yang bertemakan dalam mata kuliah “Metodologi Pengembangan Bahasa AUD”, dilaksanakan pada Jum’at, 08 Januari 2021, pukul 08.00 s/d 10.00 WIB via zoom meeting. Kegiatan dibuka oleh Kaprodi UIN Suska Riau yaitu Ibu Dr. Nurhasanah Bakhtiar, M.Ag., dan dilanjutkan kata sambutan oleh Kaprodi UIN Sulthan Thoha Saifuddin Jambi yaitu Bpk Ridwan, S.Psi., M.Psi. Psikolog., pemateri/ dosen tamu dalam Visiting Lecturer ini adalah Ibu Fiqi Nurmanda Sari, M.Pd. Acara ini dimoderati oleh Ibu Nurhayati, S.Pd.I., M.Pd.
Bunda Fiqi dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa ada 3 kemampuan bahasa anak usia dini yaitu bahasa reseptif (memahami cerita, perintah, aturan; menyenangi dan menghargai bacaan), bahasa ekspresif (verbal dan non verbal), dan bahasa keaksaraan (menulis dan membaca). Di kurikulum 2013, dalam memahami bahasa anak terdapat pada KD 3.10-4.10 (memahami bahasa), KD 3.11-4.11 (mengekspresikan bahasa), dan KD 3.12-4.12 (keaksaraan). Sementara itu, dalam Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini terdapat dalam Permendikbud No. 137 Tahun 2014.
Ada beberapa pertanyaan dari Mahasiswa PIAUD yang dijawab oleh Bunda Fiqi diantaranya dari Novita Sari yang mana pertanyaannya adalah bagaimana cara menumbuhkan minat anak dalam menyenangi dan menghargai bacaan? Kemudian di jawab oleh Bunda Fiqi yaitu yang dimulai dari rumahnya terlebih dahulu. Kita di sekolah bisa menggunakan buku dalam menceritakan bahan bacaan berdasarkan tema pada hari itu, dengan menggunakan buku bacaan yang bergambar dan menarik. Jika anak sudah mulai suka dengan buku, maka anak akan selalu senang dengan buku. Dan pertanyaan lainnya dari Rabiyatul yaitu tentang apa penyebab perolehan bahasa kotor pada anak! Dan dijawab oleh Bunda Fiqi yaitu biasanya faktor-faktor bahasa kotor itu berasal dari rumah atau lingkungan ditempat tinggal anak. Cara mengatasinya yaitu dengan cara melakukan pendekatan kepada anak tersebut dengan menanamkan ketauhidan.
Terakhir Bunda Fiqi menyampaikan “perkembangan bahasa anak usia dini terdapat dalam beberapa KD, namun tidak menutup kemungkinan juga disisipkan kepada KD yang lain. Jadikan anak untuk cinta buku, maka dia akan suka membaca maka akan berhubungan dengan perkembangan bahasa anak”. Bapak Ridwan juga mengatakan “pembelajaran yang sangat menarik bagi calon guru, sebuah pengalaman yang berharga. Kunci pada anak-anak itu sebagai miniatur orang dewasa. Jadi apapun yang dia lakukan itu, dia dapat melalui stimulasi-stimulasi panca indranya baik dengan melihat, mendengar, merasakan. Jadi apa yang dia lihat, dia dengar, itulah yang nanti akan dia lakukan”. Sementara pendapat dari Ibu Nurhasanah yaitu “mengenai pengembangan bahasa anak PIAUD, kita menggunakan pendekatan agama karena itu sangat penting bagi guru PIAUD. Al-Qur’an sendiri, hadits-hadits, dan sumber Islam mengajarkan bagaimana mengucapkan kata-kata yang baik, bagaimana orang tua mengajarkan anak-anak untuk berkata dengan baik. Jadi dalam pendekatan agama kita dari PIAUD harus menonjolkan nilai-nilai ketauhidan dan juga ada nilai-nilai plus dari alumni PIAUD dari pada alumni PAUD karena pendekatan kita lebih luas dan lebih sempurna”.
Penulis : R. Wardathi Khuzaifah Risman, S.Pd.