Satuan Pendidikan Ramah anak (SRA) adalah sebuah standar nasional bagi sekolah-sekolah hari ini. Dalam rangka mencapai standar SRA tidak didapat dengan sehari dua hari namun sebuah proses berkelanjutan. Melalui LPPM UIN Suska Riau kepada tim pengabdi dari Prodi PIAUD yang diketuai oleh Bunda Dr. Nurhasanah Bakhtiar, M.Ag. dan Bunda Afrida, M.Ag. telah diadakan pengabdian lanjutan dari sebelumnya yakni Deklarasi dan Workshop Penyusunan Kebijakan Menuju SRA pada madrasah di kota Pekanbaru.
Deklarasi ini dihadiri oleh pihak internal UIN Suska Sekretaris LPPM UIN Suska Riau yakni Dr. Alex Wenda, M.Eng. dan pimpinan-pimpinan di Pekanbaru seperti Kadis DP3P2KB Provinsi Riau Hj. Hafizah, S.H.,M.H. Kadis DP3APM Chairaniz S.STP., M.Si. Kakankemenag Kota Pekanbaru Abdul Wahid, S.Ag., M.Ikom, Kasi Pendmad Kemenag Kota Pekanbaru Dr. Rialis, M.Ag. dan para pengawas.
Deklarasi dilakukan dengan penandatanganan Banner kesepakatan bersama untuk mewujudkan SRA di kalangan madrasah Kemenag Pekanbaru. Tidak sampai disitu, juga diadakan best practice dari MI Uwais Al-Qorni Pekanbaru yang merupakan Pioneer SRA di Riau dan sudah mendapat sertifikat SRA nasional peringkat pertama se Indonesia.
Banyak sekali best practice yang disampaikan oleh bunda Hilva Ramadhani, M.Pd. yg merupakan kepala sekolah MI UQ Pekanbaru tersebut diantaranya Makanan yang dikonsumsi Anak di sekolah, Hukuman edukatif untuk anak, Sarana sekolah seperti pintu dibuka ke luar ruangan bukan ke dalam yang merupakan kepentingan untuk terjadinya bencana, bagaimana kotak P3K, tempat evakuasi, Proporsi bunga dan keramik, sampai pada sumbangsi alumn.
Pesan bunda Hilva, agar tiap sekolah yang membuat kebijakan pro anak, sekolah bukan lembaga yudikatif, menghindari justifikasi tapi diganti dengan dialog dengan anak, kemudian posisi anak setara
Tepuk Hak anak
Hak hidup, Hak tumbuh kembang, Hak perlindungan, Hak Partisipasi..
